E – GOVERMENT SERVICE QUALITY PADA PENERAPAN APLIKASI SISTEM KEUANGAN DESA (SISKEUDES)

(Studi Kasus : Desa Lebak Wangi Kecamatan Sepatan Timur) Kabupaten Tangerang

Penulis

  • Aristawati Universitas Islam Syekh Yusuf
  • Ahmad Azizi Universitas Islam Syekh Yusuf
  • Dimas Iman Kuswara Universitas Islam Syekh Yusuf
  • Irvan Arif Kurniawan Universitas Islam Syekh Yusuf

Kata Kunci:

Sistem Keuangan Desa (SISKEUDES), Pemerintahan Desa, E-Government, Service Quality

Abstrak

Pembangunan dan pertumbuhan desa untuk saat ini telah mengalami kemajuan yang pesat karena ditandai dengan jumlah dana desa dan sumber pendapatan desa lainnya. Oleh karena itu, pemerintah telah menetapkan peraturan UU No. 6 tahun 2014 tentang desa sebagai UU desa di indonesia. Peraturan UU ini mewajibkan pemerintahan desa untuk melakukan pertanggungjawaban kepada masyarakat atas dana negara yang mengembangkan aplikasi sistem keuangan desa atau yang disebut dengan SISKEUDES. penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang gambaran dari ke efektivitas dan hambatan atapun kendala dari penerapan aplikasi sistem keuangan desa (SISKEUDES) dalam pengelolaan keuangan di desa lebak wangi kecamatan sepatan timur, kabupaten tangerang. Teori yang digunakan pada penelitian ini adalah teori E-Goverment Service Quality oleh Papadomichelaki & Mentaz, yang mengatakan bahwa terdapat beberapa dimensi untuk mengetahui E-Goverment Service Quality, yaitu (1) Ease of Use, (2) Trust, (3) Functionality of the Interaction Environment, (4) Reliability, (5) Content and appearance of information, dan (6) Citizen Support. Bahkan, penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Data yang digunakan berasal dari hasil wawancara pihak desa lebak wangi dan analisis datanya menggunakan observasi, wawancara dan studi dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan aplikasi sistem keuangan desa (SISKEUDES) di Desa Lebak Wangi Kecamatan Sepatan Timur sudah berjalan dengan efektif dan efesien dalam membantu pemerintah desa lebak wangi dan juga masyarakat. Hal ini terbukti dari hasil penelitian rata-rata skor yang didapat yaitu aiatas 80% sehingga masuk dalam kategori yang sangat baik. Namun, dalam pengoprasiannya masih terdapat kendala yang tidak terlalu signifikan seperti adanya sistem yang error, saat digunakan sehingga menghambat proses pengimputan data. Kesimpulan pada penelitian ini bahwa Sistem keuangan desa ternyata sangat berpengaruh penting dalam pemerintahan desa, dimana dengan adanya sistem pengelolaan keuangan desa yang baik maka akan terciptanya akuntabilitas dan transparansi yang optimal.

Village development and growth have currently experienced rapid progress as indicated by the amount of village funds and other sources of village income. Therefore, the government has stipulated Law No. 6 of 2014 concerning villages as the village law in Indonesia. This law requires village governments to be accountable to the community for state funds that develop village financial system applications or what is called SISKEUDES. This study aims to determine the description of the effectiveness and obstacles or constraints of the implementation of the village financial system application (SISKEUDES) in financial management in Lebak Wangi Village, Sepatan Timur District, Tangerang Regency. The theory used in this study is the E-Government Service Quality theory by Papadomichelaki & Mentaz, which states that there are several dimensions to determine E-Government Service Quality, namely (1) Ease of Use, (2) Trust, (3) Functionality of the Interaction Environment, (4) Reliability, (5) Content and appearance of information, and (6) Citizen Support. In fact, this study uses a qualitative approach with a descriptive method. The data used comes from the results of interviews with the Lebak Wangi village and data analysis using observation, interviews and documentation studies. The results of this study indicate that the implementation of the village financial system application (SISKEUDES) in Lebak Wangi Village, Sepatan Timur District has been running effectively and efficiently in helping the Lebak Wangi village government and also the community. This is evident from the results of the study, the average score obtained is above 80% so that it is included in the very good category. However, in its operation there are still obstacles that are not too significant such as the existence of a system error, when used so that it hinders the data input process. The conclusion of this study is that the village financial system turns out to have a very important influence on village government, where with a good village financial management system, optimal accountability and transparency will be created.

Unduhan

Diterbitkan

2025-02-27