IMPLEMENTASI INTRUSION DETECTION SYSTEM (IDS) SNORT SEBAGAI SISTEM KEAMANAN MENGGUNAKAN WHATSAPP DAN TELEGRAM SEBAGAI MEDIA NOTIFIKASI DI KANTOR CAMAT WARA KOTA PALOPO

Abstrak

Tujuan dari penelitian ini adalah mengimplementasikan Intrusion Detection System (IDS) snort pada jaringan komputer di kantor camat wara kota palopo sebagai upaya pengamanan dan mengimplementasikan whatsapp dan telegram sebagai media notifikasi untuk memberi informasi ancaman kepada administrator jaringan. Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian research and development (R&D) yang sudah di kembangkan berdasarkan kebutuhan. Sedangkan model atau tahapan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan model ndlc (network design life cycle) yaitu analisis (analysis), perancangan (design), simulasi (simulation prototyping), implementasi (implementation), monitoring, dan management, sehinggan rangkaian proses penelitian dapat di lakukan secara terarah, teratus dan sistematis. Berdasarkan hasil dari rangkaian hasil penelitian implementasi Intrusion Detection System (IDS) snort sebagai sistem keamanan menggunakan whatsapp dan telegram sebagai media notifikasi di kantor camat wara kota palopo terhadap rumusan dan batasan masalah yang ada, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa, pengimplementasian snort IDS menggunakan OS ubuntu 2022 dengan menginstal IDS secara langsung dari repository snort kemudian melakukan pengaturan rules dan validasi snort  pada OS ubuntu. Kemudian pengitegrasian whatsapp dan telegram sebagai penerima notifikasi snort IDS dilakukan membuat boot pada masing-masing aplikasi untuk menerima notifikasi secara realtime. Untuk boot whatsapp menggunakan aplikasi pihak ketiga yaitu twilio sedangkan telegram menggunakan boot father yang telah ada  pada aplikasi telegram.

The purpose of this study is to implement the Snort Intrusion Detection System (IDS) on the computer network at the Wara sub-district office in Palopo City as a security effort and to implement WhatsApp and Telegram as notification media to provide threat information to network administrators. The type of research used is research and development (R&D) research that has been developed based on needs. While the model or stages of research used in this study use the ndlc (network design life cycle) model, namely analysis, design, simulation (simulation prototyping), implementation, monitoring, and management, so that the series of research processes can be carried out in a directed, orderly and systematic manner. Based on the results of a series of research results on the implementation of the Snort Intrusion Detection System (IDS) as a security system using WhatsApp and Telegram as notification media at the Wara sub-district office in Palopo City regarding the formulation and limitations of the existing problems, the author can conclude that the implementation of Snort IDS uses the Ubuntu 2022 OS by installing IDS directly from the Snort repository and then setting the rules and validating Snort on the Ubuntu OS. Then the integration of WhatsApp and Telegram as recipients of Snort IDS notifications is carried out by creating a boot on each application to receive notifications in real time. To boot WhatsApp, a third-party application is used, namely Twilio, while Telegram uses the Boot Father that is already in the Telegram application.