PERAN LITERASI DIGITAL DALAM MENANGKAL MISINFORMASI DAN HOAKS DI MEDIA SOSIAL STUDI KASUS DI KALANGAN AKADEMISI

Penulis

  • Hayatun Nafis Universitas Jambi
  • Siti Aisyah Universitas Jambi
  • Deyvanza Ramadhony Universitas Jambi
  • Ariski Saputra Universitas Jambi
  • Eva Iryani Universitas Jambi
  • Helty Universitas Jambi

Kata Kunci:

Litearasi Digital, Media Sosial, Hoaks, Akademisi

Abstrak

Keberadaan platform media sosial sebagai sarana online menjadikan penyebaran informasi yang belum terverifikasi tersebar dengan sangat cepat. Jejaring sosial seperti Facebook, Instagram, TikTok, dan YouTube berperan sebagai platform untuk menyebarluaskan informasi. Setiap orang yang mengunduh aplikasi ini dapat memanfaatkannya. Elemen seperti suka, tagar, berbagi, dan topik yang lagi tren di media sosial memungkinkan berita untuk tersebar dengan cepat dalam hitungan detik. Media sosial memang memberikan kemudahan dalam menyebarkan informasi secara cepat, namun terdapat banyak aspek positif dan negatif yang dirasakan oleh semua orang, baik secara sadar maupun tidak. Sebab, tidak setiap orang menggunakan media sosial dengan bijak. Beberapa individu memanfaatkan media sosial untuk melakukan tindakan kriminal serta menyebarkan informasi yang salah atau hoaks. Jika pengguna media sosial tidak dapat memilah dan membaca informasi secara cermat, mereka berisiko terjebak dalam kesalahan pemahaman mengenai informasi yang mereka terima. Penelitian ini mengadopsi pendekatan kualitatif melalui metode studi pustaka, yang melibatkan pengumpulan dan analisis berbagai referensi serta teori yang relevan dengan topik kajian. Analisis ini memiliki tujuan agar bisa memberikan jalan keluar mengenai esensial literasi digital dalam menghadapi tantangan di era informasi, khususnya untuk menangani penyebaran berita palsu atau hoaks di media sosial. Penelitian ini juga bertujuan untuk menjelaskan peran literasi digital dalam menghadapi berita bohong serta strategi yang dapat diterapkan untuk meningkatkan literasi digital.

The existence of social media platforms as online media makes the spread of unverified information spread very quickly. Social networks such as Facebook, Instagram, TikTok, and YouTube act as platforms for disseminating information. Everyone who downloads this application can take advantage of it. Elements such as likes, hashtags, shares, and trending topics on social media allow news to spread quickly in seconds. Social media does provide convenience in disseminating information quickly, but there are many positive and negative aspects that are felt by everyone, both consciously and unconsciously. This is because not everyone uses social media wisely. Some individuals use social media to commit crimes and spread false information or hoaxes. If social media users cannot sort and read information carefully, they risk getting caught up in misunderstandings about the information they receive. This study adopts a qualitative approach through a literature study method, which involves collecting and analyzing various references and theories that are relevant to the topic of study. This analysis aims to provide a way out regarding the essentials of digital literacy in facing challenges in the information era, especially in dealing with the spread of fake news or hoaxes on social media. This study also aims to explain the role of digital literacy in dealing with fake news and strategies that can be applied to improve digital literacy.

Unduhan

Diterbitkan

2025-04-29