DAMPAK KECEMASAN TERHADAP PERSEPSI MASA DEPAN PADA MAHASISWA di PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak kecemasan terhadap persepsi masa depan mahasiswa di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Kecemasan, sebagai respons emosional terhadap situasi yang berisiko, sering dialami oleh mahasiswa akibat tekanan akademik, sosial, dan harapan masa depan. Metode penelitian kuantitatif digunakan dengan menyebarkan kuesioner kepada 100 mahasiswa untuk mengukur tingkat kecemasan dan persepsi mereka terhadap masa depan. Hasil analisis data menunjukkan bahwa terdapat hubungan signifikan dan linier antara kecemasan dan persepsi masa depan. Uji validitas menunjukkan semua item kuesioner valid, sementara uji reliabilitas mengindikasikan bahwa kuesioner konsisten. Analisis regresi linier memperlihatkan bahwa peningkatan kecemasan berdampak pada pandangan mahasiswa terhadap masa depan sebesar 29,7% Sehingga penelitian ini memberikan wawasan penting tentang bagaimana kecemasan mempengaruhi cara mahasiswa memandang masa depan mereka, serta menekankan perlunya intervensi yang relevan untuk mendukung kesehatan mental mahasiswa. Temuan ini diharapkan dapat digunakan sebagai dasar bagi penelitian lebih lanjut dan pengembangan program dukungan bagi mahasiswa di Yogyakarta.

This study aims to analyze the impact of anxiety on students' perceptions of the future in the Special Region of Yogyakarta. Anxiety, as an emotional response to risky situations, is often experienced by students due to academic, social, and future expectations pressures. A quantitative research method was employed by distributing questionnaires to 100 students to measure their levels of anxiety and perceptions of the future. Data analysis results indicate a significant and linear relationship between anxiety and future perceptions. Validity testing confirmed that all questionnaire items were valid, while reliability testing indicated consistency. Linear regression analysis showed that increased anxiety impacts students’ views of the future by 29.7%. Thus, this study provides valuable insights into how anxiety affects students’ perceptions of their future and emphasizes the need for relevant interventions to support students' mental health. These findings are expected to serve as a basis for further research and the development of support programs for students in Yogyakarta.